Air Mata Haru Iringi Sejarah Kurban Sapi Perdana di Dusun Ngasinan
KASIH.NEWS -- Tangis haru dan syukur mewarnai pagi cerah di Dusun Ngasinan, Semarang, Jawa Tengah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, warga menyaksikan langsung penyembelihan hewan kurban sapi di halaman Masjid Al Barokah.
Masjid ini, yang mulai dibangun empat tahun lalu atas inisiasi warga bersama Baitul Maal Hidayatullah (BMH), menjadi saksi bisu momen bersejarah tersebut.
Momen kurban tahun ini terasa sangat istimewa. Seekor sapi berbobot lebih dari setengah ton, amanah dari para donatur melalui BMH, disembelih di tengah haru-biru warga yang telah lama menantikan saat ini. Sekitar 562 jiwa dari 8 RT dan 2 RW menjadi penerima manfaat langsung dari ibadah kurban perdana ini.
"Kurban tahun ini di Dusun Ngasinan terasa sangat spesial, baik bagi BMH maupun warga. Selain karena ini kurban sapi pertama, juga karena bobotnya yang besar dari amanah mulia donatur," ujar Hartono, Takmir Masjid Al Barokah, dengan mata berbinar.
Ungkapan syukur juga datang dari warga yang hadir sejak pagi untuk menyaksikan proses kurban. Salah satunya adalah Ibu Umi, yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
"Masyaallah, sejak dapat info bahwa Ngasinan akan dapat kurban sapi, hati saya sudah tidak sabar menanti. Hari ini, saya benar-benar terharu melihat langsung penyembelihannya. Ini pengalaman pertama saya, menyaksikan kurban sapi di masjid bersejarah ini," ujarnya.
Kurban ini bukan hanya sebatas ibadah penyembelihan, tetapi juga menjadi simbol kuat kebangkitan spiritual dan sosial warga Dusun Ngasinan. BMH bersama para donatur tidak hanya mengirimkan hewan kurban, tetapi juga menghadirkan harapan dan semangat baru di tengah masyarakat yang terus berjuang membangun masjid serta memperkuat ukhuwah Islamiyah.
"Kehadiran BMH dan donatur menjadi bukti bahwa kami tidak sendirian. Semoga ini menjadi awal kebaikan yang terus berlanjut. Kami warga akan berusaha agar tahun depan bisa kurban secara mandiri," tambah Hartono.
Dengan penyembelihan kurban sapi ini, Dusun Ngasinan tidak hanya mencatat sejarah baru, tetapi juga membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari niat baik dan kolaborasi tulus antara masyarakat dan lembaga zakat.
"Manfaatnya dirasakan langsung oleh warga 8 RT dan 2 RW dengan total penerima manfaat 562 jiwa," pungkas Kepala Divisi Program Pemberdayaan BMH Perwakilan Jawa Tengah, Yusran Yauma.*/Herim