Beras BMH Bengkulu Menyapa Santri Yatim Pondok Binaan LKSA Al Kahfi
KEPAHIANG — Selasa, 29 Maret 2025, menjadi hari yang penuh makna di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al Kahfi Putra, Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Pada hari itu, gerakan solidaritas sosial kembali menemukan wujudnya melalui program Penyaluran Beras Santri yang diselenggarakan oleh Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Bengkulu.
Dengan tema “Beras BMH Sampai di Santri, Senyum Merekah di Pondok Pesantren Binaan,” kegiatan ini bukan sekadar distribusi logistik, melainkan perwujudan nyata kepedulian sosial terhadap para penuntut ilmu yang hidup dalam keterbatasan.
Ketua BMH Perwakilan Bengkulu, Hendrianto, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ini.
“Alhamdulillah, bantuan beras BMH telah sampai untuk santri yatim dhuafa. Bantuan ini merupakan wujud kepedulian kita bersama dalam memenuhi kebutuhan dasar para penuntut ilmu yang kurang beruntung,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan filosofi di balik setiap karung beras yang disalurkan. “Setiap karung beras itu berarti senyum dan doa tulus dari mereka. Sebagaimana sabda Nabi, ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain’ (HR. Ahmad).”
Tak kalah menggugah, Mastur, Staf Implementator Program BMH Bengkulu, menyoroti peran penting para donatur yang telah mewujudkan program ini.
“Setiap butir beras yang terkumpul adalah bukti nyata kebaikan hati para donatur. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Mari terus bersinergi membantu sesama!” seru Mastur, menegaskan semangat gotong royong sebagai fondasi program-program sosial yang dijalankan.
Kegiatan penyaluran ini mendapat sambutan hangat dari pihak LKSA Al Kahfi Putra. Ustadz Maulana, Ketua Yayasan, mengungkapkan apresiasi mendalam atas bantuan yang telah diterima.
“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita dalam kebaikan. Atas nama Pengurus Panti Asuhan LKSA Al Kahfi dan para santri yatim dhuafa penerima manfaat, kami mengucapkan jazakumullahu khairan katsira, semoga Allah membalas kebaikan kalian berlipat atas setiap butir beras dan kebaikan yang Orang Baik di sana telah berikan,” tutur Ustadz Maulana.
Ia menambahkan bahwa bantuan ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan harian, melainkan menjadi sumber energi bagi para santri untuk terus semangat dalam menuntut ilmu agama. “Telah meringankan beban hidup mereka, dan menjadi energi untuk terus belajar agama. Aamiin,” ujarnya penuh harap.
Program Penyaluran Beras Santri ini tak hanya relevan secara sosial, tetapi juga mencerminkan realisasi nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan dalam konteks pendidikan.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional yang berakar kuat dalam masyarakat Indonesia, kerap kali berhadapan dengan tantangan kesejahteraan santri, khususnya mereka yang berasal dari golongan yatim dan dhuafa.
Inisiatif seperti yang dilakukan BMH Bengkulu ini menegaskan bahwa pendidikan dan kesejahteraan adalah dua aspek yang tidak boleh dipisahkan.
Secara lebih luas, kegiatan ini juga mencerminkan sinergi antara filantropi Islam modern dan tradisi gotong royong bangsa. Ketika institusi zakat, infak, dan sedekah seperti BMH berperan aktif dalam mendukung pendidikan pesantren, maka sesungguhnya mereka sedang membangun ketahanan sosial yang kokoh, di tengah tantangan ekonomi yang kian kompleks.
