BMH Respons Cepat Usai Gempa Bengkulu, Salurkan Bantuan Darurat ke Warga Terdampak
KASIH.NEWS -- Bencana gempa bumi bermagnitudo 6,3 yang mengguncang Bengkulu pada pertengahan Mei 2025 tidak hanya menyisakan puing-puing rumah warga, tetapi juga menghadirkan tantangan kemanusiaan yang mendesak.
Di tengah kondisi darurat ini, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bertindak cepat dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak di Perumahan Rafflesia Asri, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, pada Kamis, 23 Mei 2025.
Bencana yang terjadi secara tiba-tiba ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur signifikan. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tercatat sedikitnya 164 rumah mengalami kerusakan, dan angka ini masih berpotensi bertambah seiring proses pendataan lanjutan.
Dalam suasana penuh keprihatinan ini, berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan, segera bergerak melakukan evakuasi dan penanganan tanggap darurat.
Hendrianto, Ketua BMH Perwakilan Bengkulu, menegaskan bahwa kehadiran lembaganya di lokasi bencana adalah bentuk komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial.
“Gempa M 6,3 yang mengguncang Bengkulu berdampak pada kerusakan infrastruktur warga. BPBD mencatat 164 rumah rusak, dengan kemungkinan angka bertambah seiring pendataan. Pemerintah setempat dan relawan telah bergerak cepat untuk mengevakuasi korban dan mendirikan posko darurat,” ungkap Hendrianto saat meninjau lokasi penyaluran bantuan.
Bantuan yang disalurkan oleh BMH berupa makanan siap saji, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya. Dalam pelaksanaannya, BMH menjalin koordinasi erat dengan BPBD agar proses distribusi tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Mastur, salah satu implementator program dari BMH, menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya menyalurkan bantuan secara fisik, tetapi juga melakukan pendekatan kemanusiaan secara menyeluruh.
“Merespons kondisi ini, Laznas BMH segera menyalurkan bantuan darurat berupa makan siap saji dan obat-obatan. Kami berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” tuturnya.
Langkah cepat dan terukur dari BMH mendapatkan apresiasi hangat dari warga setempat. Di tengah suasana duka dan trauma pascagempa, bantuan yang datang secara langsung memberi harapan dan kekuatan untuk bangkit kembali.
“Saya ucapkan ribuan terima kasih kepada Laznas BMH Bengkulu. Semoga amal kebaikan ini menjadi berkah dan dilipatgandakan pahalanya,” ucap salah satu warga yang rumahnya terdampak gempa.
Fenomena semacam ini mencerminkan betapa pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga kemanusiaan dalam menghadapi situasi darurat. Respon cepat, akurat, dan penuh empati menjadi kunci dalam mengurangi dampak psikologis dan sosial dari bencana.
Lebih dari sekadar aksi tanggap bencana, kehadiran BMH juga menjadi simbol solidaritas kemanusiaan yang relevan dalam konteks pembangunan sosial keumatan.
Dalam bingkai nilai-nilai kemanusiaan universal, bencana tidak lagi hanya menjadi statistik, tetapi juga panggilan moral untuk bergerak bersama, membantu sesama, dan membangun ketahanan sosial yang inklusif.
Dengan adanya penyaluran bantuan ini, BMH sekali lagi menunjukkan peran strategisnya sebagai lembaga zakat yang tidak hanya fokus pada aspek ibadah dan spiritual, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan kemanusiaan secara nyata. Sebuah praktik zakat yang progresif dan berdampak.[]