BMH Bengkulu Hadirkan Harapan dan Kebahagiaan hingga ke Desa Lubuk Resam
Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) mencatatkan sejarah baru di Desa Lubuk Resam, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Untuk pertama kalinya, lembaga ini menyalurkan hewan qurban ke wilayah tersebut, Kamis (6/6/2025).
Peristiwa ini bukan sekadar seremonial penyembelihan hewan, tetapi juga momentum penting yang menghadirkan harapan, kebahagiaan, serta bukti nyata bahwa kebaikan tak mengenal batas wilayah.
Sejak pagi, warga Desa Lubuk Resam tampak bersemangat. Mereka berkumpul di area yang telah disiapkan untuk penyembelihan hewan qurban.
Bagi sebagian warga, ini menjadi momen langka setelah sekian lama tak dapat menikmati daging qurban di hari raya.
"Tentu qurban ini sangat berarti bagi kami. Akhirnya, kami bisa kembali merasakan daging qurban. Terima kasih kepada BMH dan Orang Baik di sana atas kepeduliannya," ungkap Ustaz Mahdianto, Imam Masjid Fastabiqul Khairat, penuh syukur.
Momentum penyaluran qurban ini membawa kesan mendalam, tidak hanya bagi penerima manfaat, tetapi juga bagi pelaksana program.
Hendrianto, Ketua BMH Perwakilan Bengkulu, menegaskan makna strategis dari langkah ini.
"Sebuah sejarah baru ditorehkan. Qurban perdana BMH di wilayah ini bukan sekadar daging, tapi harapan, kebahagiaan, dan bukti bahwa kebaikan tak kenal batas geografi," tegasnya.
Program penyaluran hewan qurban ini juga menjadi refleksi dari misi BMH untuk menjangkau pelosok-pelosok negeri yang selama ini jarang terjamah program sosial berskala nasional.
Mastur, salah satu implementator program, menuturkan bahwa langkah ini baru permulaan dari upaya yang lebih luas. "Ini baru awal. Masih banyak pelosok lain yang menanti," ucapnya optimis.
Menurut catatan panitia, antusiasme warga sangat tinggi. Bahkan, beberapa warga rela menunggu sejak pagi meski cuaca panas menyengat.
Namun semua itu terbayar lunas ketika iringan kendaraan pengangkut hewan qurban tiba di lokasi. Aroma khas daging segar yang dipotong secara syariat menyebar, menandai hadirnya rezeki yang dinanti.
Selain pemotongan dan pembagian daging, kegiatan ini juga diselingi dengan edukasi singkat seputar makna qurban serta pentingnya berbagi kepada sesama.
"Kami ingin qurban ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi juga momentum membangun kesadaran sosial di tengah masyarakat," ujar salah seorang relawan BMH.
Pelaksanaan program ini menunjukkan sinergi antara donatur, relawan, dan warga penerima manfaat. Tanpa peran semua pihak, kegiatan ini tak akan terwujud.
"BMH mengajak lebih banyak orang baik untuk terus mendukung misi kebaikan di berbagai pelosok nusantara," imbuh Hendrianto.
Bagi masyarakat Desa Lubuk Resam, kehadiran BMH seperti oase di tengah keterbatasan. Tidak hanya daging qurban yang mereka dapatkan, tetapi juga motivasi untuk terus bersemangat menatap hari esok.
"Semoga kegiatan semacam ini rutin hadir, sebab kami di desa sering terlewatkan dari perhatian," harap Ustaz Mahdianto.
Program penyaluran hewan qurban BMH ini sekaligus menjadi pengingat bahwa tugas kemanusiaan dan sosial di negeri ini masih luas. Masih banyak desa-desa terpencil yang menunggu uluran tangan dari berbagai pihak.
Mastur menegaskan, "Selama ada dukungan dari para dermawan, BMH siap menembus batas-batas wilayah demi mengantarkan kebaikan kepada mereka yang berhak."
Kegiatan yang berlangsung sederhana ini mengandung pesan kuat: keikhlasan dalam berqurban tidak boleh terbatas hanya pada ruang lingkup kota besar atau daerah yang mudah dijangkau. Justru di balik jalan-jalan berbatu dan hutan lebat, ada harapan-harapan yang menunggu untuk disapa oleh kebaikan.
Penyaluran qurban ini bukan hanya pemenuhan kebutuhan sesaat, tetapi juga bagian dari dakwah sosial BMH untuk membangun optimisme masyarakat desa bahwa mereka tetap diperhatikan dan diutamakan.

.jpeg)
.jpeg)